Annisa Rahmatia
Decky Tri Isdian Novianoor
Doni Rivaldo
Stefan Loranthifolia
Thalia Wijaya
Iklan ini bertujuan untuk menghimbau masyarakat agar tidak menomor duakan kesehatannya dengan merokok.
Target iklan: Dewasa
Pesan: Jangan nomor duakan kesehatanmu!
SCRIPT IKLAN KAMPANYE ANTI ROKOK
SCENE 1
Seorang wanita berjalan keluar dari sebuah minimarket sambil membawa sebuah kantong plastik berisi jeruk yang ia beli untuk pacarnya. Wanita itu berjalan kaki menuju rumah kekasihnya. Sejenak ia teringat akan tagihan kartu kreditnya yang makin membengkak.
Wanita: (Berkata dalam hati sambil memijit dahinya dan memasang wajah cemberut) “Ya Tuhan, mengapa hidup ini berat sekali? Tagihan kreditku terus bertambah. Ah, semoga bertemu dengan pacarku bisa membuat beban ini sedikit hilang.”
SCENE 2
Sang wanita sampai di depan rumah pria yang merupakan kekasihnya. Secara perlahan wanita membuka pagar tinggi berwarna hitam. Wanita itu melihat sebuah mobil sport merah yang bukan milik kekasihnya terparkir di garasi sambil memasang raut wajah heran, tetapi ia terus berjalan memasuki rumah pacarnya yang pintunya tidak terkunci.
SCENE 3
Wanita sampai di ruang tamu, kemudian ia duduk beberapa menit. Ia mencium aroma lilin aromatherapy yang memanjakan hidungnya. Wanita itu melihat kepulan asap yang keluar dari sebuah pintu yang merupakan pintu kamar kekasihnya
Wanita: (berkata dalam hati) "Ia masih saja merokok..."
SCENE 4
Wanita itu berjalan ke kamar kekasihnya. Setibanya di tempat tersebut, Wanita pun terkejut dengan apa yang ia lihat.
SCENE 5
Kekasihnya sedang berduaan dengan wanita lain sambil merokok bersama.
SCENE 6
Kantong plastik berisi jeruk yang dibawa wanita itu jatuh seketika, menumpahkan seluruh isinya.
SCENE 7
Kekasihnya terkejut melihat kedatangan wanita itu, lalu mencoba menjelaskan.
Pria: “Aaa...aaaku bisa jelaskan semua ini…” (sambil berangkat dari tempat tidurnya)
Kemudian wanita itu lari meninggalkan pria itu bersama selingkuhannya.
SCENE 8
Pria itu berusaha mengejar kekasihnya.
Pria: “Sayang aku bisa menjelaskan semua iniiiii!” (Sambil meraih tangan Wanita dengan wajah sedih)
Wanita: (Terlebih dahulu menampar wajah sang pria) “Aku tak perlu penjelasan!”
SCENE 9
Kemudian Wanita meninggalkan Pria seorang diri. Ia merenung di tempat tersebut dan menyesali perbuatan yang telah ia lakukan. Setelah merenung sang pria kembali ke rumahnya. Hati nya sedang dalam keadaan hancur, kemudian ia mengusir wanita selingkuhannya.
SCENE 10
Wanita selingkuhan itu pun meninggalkan si pria dengan rasa kesal dan sedih. Kemudian pria itu mengambil bungkus rokoknya yang berada di kamar, kemudian ia mengambil sebatang rokok dan menyalakan rokok tersebut.
SCENE 11
Pria berfikir untuk pergi ke suatu tempat untuk menengankan pikirannya. Akhirnya Pria pun bergegas untuk mengganti baju, menaruh batang rokoknya di sembarang tempat dan lupa mematikannya lalu pergi.
SCENE 12
Rumah sang pria terbakar dan si jago merah melahap semua isi yang ada di rumah sang pria.
SCENE 13
Setelah beberapa jam pria itu kembali, ia mendapati rumahnya sudah lenyap dilahap si jago merah. Pria itu pun hanya bisa meratapi nasibnya.
SCENE 14
Sekitar setengah jam kemudian, Pria sedang duduk termenung menyaksikan beberapa pemadam kebakaran yang sudah datang berusaha untuk mematikan api yang membakar rumahnya.
SCENE 15
Wanita: (datang dan menghampiri Pria dari belakang lalu menepuk pundaknya) “Kamu bisa mulai dari awal lagi, kok..”
Pria: (berdiri, lalu berbalik dan terkejut melihat Wanita. Seketika itu Pria langsung memeluknya) “Maafin aku…”
Wanita: (membalas pelukan Pria) “Nggak apa-apa, yang penting kamu sadar sekarang..”
(Setelah kejadian ini, pria memulai lembaran hidup baru. Ia kembali bersama wanita itu dan akhirnya sang pria berhenti merokok.)
SCENE 16
Pada suau siang di pinggir sebuah jalan yang ramai, terlihat sekelompok orang memakai kaus bertuliskan “STOP SMOKING!”, diantaranya adalah sang pria yang sekarang sudah menjadi aktivis anti rokok.
SCENE 17
Pria: (membagi-bagikan brosur berisi himbauan anti rokok kepada pengguna jalan yang lewat.)
Wanita: (membantu kekasihnya membagikan brosur bersama dengan anggota lainnya.)
SCENE 18
Pria: (menengok ke arah wanita yang ada di sampingnya, lalu bersama menoleh ke kamera.)
SCENE 19
Wanita: “Jangan nomor duakan kesehatanmu!”
Pria: “Hargai orang yang sayang padamu!”
Wanita dan Pria: (mengucapkan bersama-sama) “Kalau sudah tahu bahaya, kenapa masih merokok?”
Treatment:
1. Siang hari
2. Seorang wanita terlihat sedang berbelanja di sebuah minimarket
3. Pikiran mengenai tagihan kartu kredit tiba-tiba mengisi pikirannya.
4. Wanita itu memutuskan untuk pergi ke rumah pacarnya untuk melepaskan beban pikiran
5. Ia keluar dari minimarket dengan menenteng sebuah plastik berisi jeruk untuk pacarnya
6. Akhirnya ia sampai di rumah pacarnya.
7. Ia melihat mobil sport berwarna merah
8. Aku di ruang tamu dan mencium aroma yang tidak sedap
9. Pintu kamar itu terbuka perlahan dan gerombolan asap menghembus keluar dari kamarnya.
10. Tanpa menunggu lagi kulangkahkan kaki kecilku ini menuju kamarnya sambil menenteng kantung plastik berisi jeruk yang akan segera kuberikan padanya
11. Wanita mana yang tidak hancur hatinya melihat sang kekasih yang disayangi sedang mencumbu wanita lain?
12. Mereka tidak menyadari keberadaanku dan aku menjatuhkan plastik yang berisikan jeruk.
13. Menyadari kehadiran orang lain, pria dan wanita yang sedak asik itu melihat ke arahku dan sang pria mengejarku.
14. Sang pria lalu berkata”Sayang......aku bisa jelasin semua ini.”
15. Mata dan hatiku panas. Mungkin sepanas api neraka.
16. Sudah cukup aku melihat penjelasan tersebut dari mata kepalaku sendiri.
17. Aku tidak ingin berlama lama kemudian aku pergi.
18. Pria tersebut mengejarku dan meninggalkan wanita selingkuhannya di kamar
19. Aku berlari ke tengah jalan dan orang memandangiku sambil menangis terisak isak.
20. Tiba tiba seorang pria menarikku dan menahanku dari belakang.
21. “Aku mohon....dengarkan penjelasanku.”, Kata seorang pria yang ternyata mantanku.
22. Dengan sekuat tenaga aku melepaskan diri dan menampar mantaku hingga jari jariku membekas di pipi.
23. Ini artinya hubunganku telah berakhir dan aku tidak ingin terluka lebih dalam lagi.
24. Aku meninggalkannya tanpa arti dipinggir jalan.
25. Pria yang berselingkuh itu kemudian kembali ke rumahnya dengan penuh penyesalan.
26. Ia mendapati wanita selingkuhannya tengah bersama dengan pria lain di kamarnya.
27. Sudah jatuh tertimpa tangga.
28. Ia harus kehilangan diriku karena perselingkuhannya dan wanita yang ia selingkuhi pun bukanlah wanita yang baik.
29. Aku mendengar di sekitarku bahwa dia semakin frustasi dan semakin banyak merokok untuk mengalihkan pikirannya.
30. Namun kemalangannya datang kembali, rumahnya terbakar karena ia lupa mematikan rokoknya sebelum pergi.
31. Aku ingin sekali menolongnya, menjadi orang yang selalu berada di sampingnya dalam keadaan sesulit apapun yang harus ia hadap
32. Tetapi aku mengurungkan niatku karena apa yang ia telah perbuat padaku dan ingin melihat perubahannya.
33. Ia yang kini benar-benar menjadi seorang diri, sedang tertimpa musibah dan mulai menyadari semua kesalahannya.
34. Sebulan kemudian mantanku telah berubah.
35. Ia tidak lagi merokok dan mengabdikan dirinya menjadi aktivis tanpa rokok.
36. Aku sangat bahagia untuknnya, dengan apa yang ia lakukan.
37. Ini semua akan sangat berguna untuk memperbaiki kehidupannya, seperti yang pernah kukatakan padanya dulu, dan berharap ia akan menjadi orang yang lebih baik.
SKENARIO
SCENE
|
VISUAL
|
AUDIO
|
DURATION
|
00
|
Color Bar
|
OFF
|
00:00:03:00
|
01
|
BLANK
|
OFF
|
00:00:02:00
|
02
|
Identification Program
Judul:
“Jangan Nomor duakan Kesehatanmu”
|
OFF
|
00:00:05:00
|
03
|
BLANK
|
OFF
|
00:00:02:00
|
04
|
Countdown
|
Tone
|
00:00:05:00
|
05
|
BLANK
|
OFF
|
00:00:02:00
|
06
|
LS
Siang hari
|
SFX
Instrumen
|
00:00:02:00
|
07
|
LS
Wanita keluar dari minimarket dan berjalan ke rumah pacarnya
|
MUSIC
Instrumen
SFX
Suara kendaraan di jalan
|
00:00:05:00
|
08
|
CU
Wanita memijit dahinya dan memsasang wajah cemberut
|
DIALOGUE
“Ya Tuhan, mengapa hidup ini berat sekali? Tagihan kreditku terus
bertambah beban hidup terasa berat sekali. Ah, semoga bertemu dengan pacarku
bisa membuat beban ini sedikit hilang.”
|
00:00:20:00
|
09
|
CU
Wanita sampai di rumah pacarnya dan melihat pagar tidak terkunci
|
MUSIC
Off
SFX
suara kunci pagar
DIALOGUE
Wanita dalam hati Mobil sapa ni? Kayaknya kenal deh sama mobil ini
|
00:00:03:00
|
10
|
CU
Wanita masuk ke dalam
|
MUSIC
Off
SFX
Suara pagar dibuka
|
00:00:03:00
|
11
|
CU
Wanita duduk di kusi
|
MUSIC
Off
SFX
Off
|
00:00:05:00
|
12
|
MS
Wanita berdiri dan berjalan ke arah kamar pacarnya sambil membawa jeruk
|
MUSIC
Off
SFX
suara langkah kaki
|
00:00:02:00
|
13
|
CU
Wanita terkejut pacarnya selingkuh
|
MUSIC
musik tegang
|
00:00:02:00
|
14
|
MS
Pria beranjak dari tempat tidurnya
|
MUSIC
musik tegang
DIALOGUE
aaa...aaaku bisa jelaskan semua ini
|
00:00:05:00
|
15
|
MS
Wanita berlari meninggalkan pacarnya
|
MUSIC
musik tegang
|
00:00:03:00
|
16
|
LS
Pria berusaha mengejar Wanita
|
MUSIC
musik tegang
|
00:00:02:00
|
17
|
MS
Pria meraih tangan Wanita
|
MUSIC
musik tegang
|
00:00:02:00
|
18
|
CU
Wanita menampar Pria
|
MUSIC
musik tegang
DIALOGUE
Aku nggak butuh penjelasan!
|
00:00:01:00
|
19
|
MS
Pria seorang diri ditinggalkan oleh pacarnya
|
MUSIC
musik tegang
|
00:00:03:00
|
20
|
LS
Pria mengusir selingkuhannya
|
MUSIC
musik tegang
|
00:00:03:00
|
21
|
LS
Wanita selingkuhan itu meninggalkan Pria dengan rasa kesal dan sedih
|
MUSIC
musik sedih instrumen piano
|
00:00:05:00
|
22
|
CU
Pria mengambil sebatang rokok dan menyalakannya
|
MUSIC
musik sedih instrumen piano
|
00:00:02:00
|
23
|
CU
Pria berdiri menghadap jendela dan merokok
|
MUSIC
musik sedih instrumen piano
|
00:00:03:00
|
24
|
CU
Pria tidak sengaja membuang puntung rokok yang masih hidup secara
sembarang
|
MUSIC
Off
SFX
bunyi puntung rokok yang masih menyala jatuh secara perlahan
|
00:00:02:00
|
25
|
MS
Pria keluar rumah ingin menyegarkan pikirannya
|
MUSIC
Off
|
00:00:02:00
|
26
|
CU
Api perlahan menyebar
|
MUSIC
Musik tegang
|
00:00:05:00
|
27
|
LS
Api membesar dan melahap seluruh isi rumah Pria
|
MUSIC
Musik tegang
SFX
suara api
|
00:00:05:00
|
28
|
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN
|
00:00:05:00
|
|
29
|
MS
Pria kembali kerumahnya dan termenung menyaksikan beberapa pemadam
kebakaran yang sudah datang memadamkan api
|
MUSIC
dari musik tegang transisi menjadi musik sedih
SFX
Suara ramai
|
00:00:10:00
|
30
|
MS
Saat Pria termenung, Wanita medekat Pria dari belakang dan menepuk
pundaknya
|
MUSIC
Musik sedih
DIALOGUE
kamu bisa mulai dari awal lagi kok
|
00:00:07:00
|
31
|
MS
berbalik badan dan memeluk Wanita
|
MUSIC
Musik sedih
DIALOGUE
Pria : maafin aku
Wanita : Nggak apa-apa yang penting kamu sadar sekarang
|
00:00:10:00
|
32
|
BEBERAPA BULAN KEMUDIAN
|
00:00:05:00
|
|
33
|
LS
Sekelompok orang memakai kaos “STOP SMOKING”
|
MUSIC
Musik instrumen bahagia
|
00:00:05:00
|
34
|
MS
Pria bersama Wanita membagikan brosur berisi himbauan anti rokok bagi
pengguna jalan
|
MUSIC
Musik instrumen bahagia
SFX
Suara kendaraan
|
00:00:10:00
|
35
|
CU
Wanita
|
MUSIC
Musik instrumen bahagia
DIALOGUE
Jangan Nomor Duakan Kesehatanmu
|
00:00:03:00
|
36
|
CU
Pria
|
MUSIC
Musik instrumen bahagia
DIALOGUE
Hargai Orang Yang Sayang padamu
|
00:00:03:00
|
37
|
CU
Wanita dan Pria
|
MUSIC
Musik instrumen bahagia
DIALOGUE
Kalau sudah tahu bahaya, kenapa masih merokok?
|
00:00:04:00
|
38
|
CLOSING TRANSITION
Jangan Nomor duakan kesehatanmu, hargai orang sayang padamu
Kalau sudah tau bahaya, kenapa masih merokok?
|
00:00:10:00
|
Keterangan
LS : Long Shot
MS : Medium Shot
CU : Close Up
Durasi total : 178 Detik (2 Menit 58 Detik)
Sinopsis (Versi Cerpen):
Pada siang hari yang terik itu, aku
melangkahkan kakiku keluar dari sebuah mini market ternama. Ya, aku membelikan
sebuah jeruk untuk kekasihku. Di perjalanan, berbagai hal abstrak memasuki
pikiranku. Tiba-tiba aku teringat akan tagihan kartu kredit yang semakin
membengkak. Memikirkannya saja sudah membuat dadaku sesak. Tapi tak apa,
sesampainya di rumah kekasihku aku akan melepaskan beban pikiranku.
Siang ini udara semakin panas, aku terus melangkahkan kakiku sambil
menenteng sebuah kantung plastik berisi jeruk yang kubeli dengan harga murah.
Akhirnya aku sampai di rumah minimalis berpagar hitam ini. Kulihat pagarnya
tidak terkunci, jadi aku langsung masuk ke dalam bermaksud untuk mengejutkan
kekasihku. Aku melihat sebuah mobil sport merah bernomor polisi B 6100 GBV yang
tidak kukenali berada di garasi. “Mungkin Ia sedang meminjam mobil temannya.”,
pikirku.
Sekarang aku sudah berada di ruang tamunya. Aku mencium aroma wewangian
aromatherapy yang menggoda datang dari lilin yang menyala terang di sebuah
meja. Di sebelah lilin tersebut sebuah pemantik berdiri dengan kokoh
mendampingi lilin itu.
Aku tahu persis dimana letak kamar kekasihku. Pintu kamar itu terbuka
perlahan dan gerombolan asap menghembus keluar dari kamarnya. Ah, ia masih saja
merokok dan tidak mau mengikuti perkataanku untuk berhenti dari racun itu.
Tanpa menunggu lagi kulangkahkan kaki kecilku ini menuju kamarnya sambil
menenteng kantung plastik berisi jeruk yang akan segera kuberikan padanya.
Namun saat aku sampai di kamarnya, api seakan membara di dadaku. Wanita mana
yang tidak hancur hatinya melihat sang kekasih yang disayangi sedang mencumbu
wanita lain? Dadaku seketika itu sesak.
Mereka tidak menyadari keberadaanku disitu. Tanpa sadar aku menjatuhkan
plastik berisi jeruk ke lantai yang mengakibatkan seluruh isinya merangsak
keluar. Menyadari kehadiran orang lain di dalam kamarnya, pria dan wanita yang
sedang asyik itu melihat ke arahku yang berdiri tertegun di ambang pintu. Sang
pria yang merupakan kekasihku itu membelalakkan matanya seakan tak percaya
dengan apa yang ia lihat lalu dengan gagap berkata “Sayang.... Aku bisa jelasin
ini semua...”
Mata dan hatiku terasa panas, lebih panas dari api yang dapat membakar
sebuah gedung. Mungkin sepanas api neraka. Aku pikir aku sudah cukup mendapat
penjelasan dari apa yang aku lihat. Tidak ingin lebih lama berada di sana, aku
langsung berlari keluar dari rumah kekasihku dan mengacuhkan jeruk-jeruk yang
berserakan di lantai karena aku jatuhkan. Pria itu mengejarku, membiarkan
wanita selingkuhannya itu bingung di kamarnya.
Aku berlari menuju ke arah jalan yang cukup besar dan sedikit ramai,
semua orang bingung melihatku berlari sambil menangis terisak-isak. Tiba-tiba
ada seseorang pria yang menarik tanganku dari belakang dan menahanku untuk
melangkah. “Aku mohon....dengarkan penjelasanku.”, kata seorang pria yang
sedang menahanku dan ternyata adalah kekasihku. Dengan sekuat tenaga aku
melepaskan diri dan menamparnya hingga jari-jariku membekas di pipinya. Ini
mengartikan bahwa hubungan kita telah berakhir. Aku tidak akan membiarkannya
melukai hati ini semakin dalam lagi.
Aku mendengar dari orang-orang,
bahwa ia menjadi frustasi dan semakin banyak merokok untuk mengalihkan
pikirannya sejak kejadian terakhir itu. Namun kemalangan menimpanya lagi,
rumahnya terbakar habis karena ia lupa mematikan rokok sebelum meninggalkan rumah.
Aku ingin sekali menolongnya, menjadi orang yang selalu berada di sampingnya
dalam keadaan sesulit apapun yang harus ia hadapi. Rasa cinta memang bisa
menghapuskan kesalahan sebesar apapun.
Saat aku sedang berjalan di taman, aku melihat mantan kekasihku sedang
termenung dengan wajah sedih seorang diri. Aku memutuskan untuk menghampirinya,
memberikan senyuman dan simpati atas apa yang menimpanya. Hatinya tersentuh dan
ia meminta maaf padaku atas semua yang telah ia lakukan. Tetapi tidak semudah
itu aku akan memaafkannya. Aku memintanya untuk berhenti merokok dan
memperbaiki hidupnya dari racun itu. Ia menyetujui syarat yang kuberikan untuk
berhenti merokok dan berjanji akan menjadi aktivis anti rokok.
0 komentar:
Posting Komentar